WHAT'S NEW?
Loading...
(Hari Pertama) 

Setia aku menunggu seorang wanita cantik berparas tinggi dan juga pemalu, kelihatan sih dari tingkah lakunya. aku saat itu mulai mengerti apa itu pandangan pertama bisa dibilang sih "First Seeing". "cinta itu datang dari mata turun ke hati" ya begitulah mirip iklan masakan merk LaRasa yah, kaya bumbu masakan aja tapi ini serius. sampai dimana tadi ? oh ya, pandangan pertama. Awal aku ngeliat dia saat dia berada di koperasi. sedang membeli 1 teh kotak dan makanan porsi kecil. Tapi ada seorang wanita yang menepuk kepalaku dari belakang. Ya namanya Rini. Dia temenku alias makhluk astral penghuni sekolah. Dia itu kaya jailangkung datang ga diduga-duga tapi tau-tau nongol gitu aja.

"Hayy bii aduhh kamu ngapain nangkring disini.. nda ada tempat lain apa ? mendingan temenin aku makan di kantin yuk. aku bayarin lohh.."
"tolong permisi aku mau ke toilet !!" pura-pura kagak ngeliat.
"uhh ikuutt" 
"eh rin, kamu tu cewe masa ikut aku kencing sihh" bentakku.
"ihhh uuhh.. enak aja, sapa juga yang mau nemenin kamu ke toilet. Helloww, aku tadi mau ikut temen aku ke kelas" memutarbalikkan badan sambil mengibaskan rambutnya. Mirip iklan shampo.

Setelah si Rini itu pergi aku masih intip-intip cewe yang ngerubah pandangan mata aku seger kaya habis di kasi es batu gitu, brr dingiinn. aku buntutin dia, ternyata dia anak baru. Wahh bisa ini minta nomor handphonenya. tapi bisa gak ya ?
Hari pertama aku deketin dia gagal, tapi tenang masih ada Hari kedua.

(Hari kedua)

aku optimis aku bisa dapat nomor hape cewe itu. Dikamar udah aku persiapkan dari baju yang rapi dan memakai parfum. Sampai-sampai sisa setengah botol dan baunya udah mirip air comberan dicampur sama air ketuban. Sesampainya disekolah hatiku lega karena gerbang sekolah dibuka dengan lebar dan Guru-Guru udah pada datangan kesekolah. temen-temen juga udah datang dan menuhin parkiran murid diluar sekolah. Ga strategis banget sih kenapa parkiran untuk motor murid ditaruh diluar, huft tapi tak apalah yang penting parkiran hari ini ramai. Semangat membara dalam hati yang menggebu-gebu karena perasaan riang gembira untuk masuk sekolah hari ini. aku parkir motorku dan langsung berlari menuju kelas cewe itu. Aku lari udah kaya Andik Vermansyah versi naruto. tangan di tarik kebelakang lalu tas slempangku dikaitkan dileher kemudian tersapu-sapu rambutku ynag panjang dan menawan ini. Aku tunggu dia didepan pintu kelas 7.3 kok kagak ada tanda-tanda kehidupan darinya padahal 5 menit lagi kan masukan.

*teeet teeet teeet* Bunyi bel masuk tapi anak baru itu belum muncul sama sekali. Aku positive thinking aja mungkin dia lagi terjebak macet dijalan. aku langsung masuk ke kelas tuk mengikuti pelajaran killer wow. Pelajaran Biologi emang Pelajaran paling Killer yang pernah ada di sekolah ini karena gurunya ganas. namanya Bu Sujiyem. dia udah ngajar Biologi sejak 10 tahun yang lalu. Guru ini adalah spesies langka yang pernah aku temui. Badannya Panjang x Lebar = Luas artinya Gendut. Memiliki panjang tubuh 150 cm, berat mungkin bisa dikira-kira kalau ga salah 90-120 Kg. Jenis makananya bermacam-macam bisa Soto,Nasi Goreng, Sate dan lain-lain. Spesies ini tidak berbahaya kalau tidak di ganggu. Senjata utamanya yaitu Sandal warna Hijau yang bertuliskan S di pijakannya. Mungkin maksud dari S itu adalah inisial dari namanya. Aku pengen sedikit cerita nihh tentang pengalaman burukku saat bertemu dengan Bu Sujiyem. Pada saat awal masuk sekolah, alias anak baru yang masih pake baju SD, aku lagi kejar-kejaran sama Helmi. Sebab kenapa aku kejar Helmi karena dia telah mencuri sepatuku dan berencana ingin membongkar aibku tentang kekuatan sepatu ajaibku. Jadi saat aku mengejar dia, aku hanya pake 1 sepatu di sebelah kanan dan menyisakan kaos kaki di kaki kiri. Helmi udah jauh disana sedangkan aku masih ketinggalan jauh di belakang terpincang-pincang karena harus melawan kerasnya batuan yang terinjak-injak selama pengejaran itu. Helmi pun berlari melewati depan kantor guru dan berhasil melewatinya. Nah sekarang momen kampretnya, giliranku beraksi melewati kantor guru. Karena jalan didepan kantor tidak berbatu, ku tancaplah akselerasi penuh. Disaat akselerasi tidak dibendung lagi tiba-tiba truk tronton menghalangiku didepan kantor. Ya benar saja, truk tronton tadi itu adalah Bu Sujiyem yang terkaget mendengar teriakanku.

"AWAAAAASSS BOOOOOOOOOOO!!!!! AAAH TIDAAAAK" 

*Bruaakk kedebuuk*.....

"Adohhh" kata Bu Sujiyem yang naas telah kutabrak.

Aku pun terpental bagaikan kapas sedangkan Bu Sujiyem jatuh terguling beserta tumpahan bakso yang ia bawa untuk dikembalikan ke kantin sekolah. Helmi pun membalikkan badannya dan tertawa melihatku jatuh tersungkur bersama Bu Sujiyem di depan kantor guru. Dengan perasaan takut aku ingin mencoba kabur, tetapi apalah daya. Yang ku kira orang gendut itu paling lama bangunnya, entah kenapa Bu Sujiyem bangun dari jatuhnya layaknya seorang ahli kung fu. wattaaaaawww...., kemudian aku ditangkap olehnya dengan tangannya masih berlumuran sambel dan kuah bakso. 

Aku pun dipanggil ke meja Bu Sujiyem untuk mempertanggung jawabkan perbuatanku. Aku duduk dengan tangan terborgol tali rapia beserta mulut disekap dengan kain serbet dapur yang bau. Suasana mencekam ketika lampu gantung diatasku seketika hidup-mati seakan enggan untuk menerangiku. Datanglah seorang barongsai gendut ini memukul meja dan membentak dengan lengan baju disisingkan seraya berkata :

"kenapa senyum-senyum sendiri ? kamu senang saya mandi kuah bakso ?" nada membentak sambil membuka ikatan mulutku.
"en en da enda bu ampunn saya khilaf jangan hukum saya yah bu. tolong bu jangan. aku masih ingin hidup"
"SENG AREP PATENI KOE IKU LO SOPO" maksudnya adalah "YANG MAU BUNUH KAMU ITU SIAPA!!!" sambil mengeluarkan Sendal Jepit warna hijaunya dan memukulkanya ke bahu dan jidatku masing-masing 3x. "Ibu tidak percaya ada seorang murid berhasil menjatuhkan saya dan membuat saya terguling-guling!!! coba lihat baju ibu, menurutmu apakah bisa mengajar dengan kondisi seperti ini ??" tanyanya

aku terdiam tanpa kata, kemudian aku mulai angkat bicara "Ga bisa bu, maaf sebelumnya bu tanpa mengurangi rasa hormat saya tetapi masih ada bakso nyangkut di telinga ibu" sambil tertunduk menahan tawa. seketika ruangan senyap. Kok heran ya, Bu Sujiyem ga ada suaranya ? apakah dia mengambil bakso yang tersangkut kemudian di makan lagi atau malah membersihkannya. naas, semua tebakanku salah saat aku mendangakkan kepala kearahnya Dia hilang! kemana dia. Seketika ada angin halus menyentuh leher belakangku yang membuat bulu kudukku merinding dan BAAAAAM!!!! Aku jatuh tersungkur, karena Bu Sujiyem memukul batang leherku dengan sendal hijaunya itu. Aku pingsan dan dirawat di UKS selama berjam-jam. 

Setelah kejadian itu aku kapok lari-larian lagi didepan kantor guru. Pergi dari masa itu dan kembali ke real life. sudah hampir mau pulang sekolah karna jam udah menunjukkan jam 1 siang. Sambil menunggu waktu pulang aku duduk di luar kelas. aku tanya ke temen sekelas anak baru itu yang kebetulan lewat depanku. Namanya Karina anak Kelas 7.3, dia temen masa kecilku yang ingusnya pernah aku pinjam buat nangkap belalang.

"oyy Karina. sini dehhh !" nada memanggil.
"iya kenapa Abi, jangan bilang kamu mau minta duit aku yah" sautnya penuh rasa curiga.
"yee kagak rin, please deh, oh ya di kelas kamu ada anak baru ya ?"
"iya, namanya Safira. emang napa ? naksir ?" senyum jahat.
"ohh namanya Safira, ahh enggak kok. Aku cuman tanya aja. tadi dia masuk sekolah gak ?"
"mmh.. dia tadi gak masuk sekolah, karena izin bantu orang tuanya pindahan"
"ya ampunn, apess banget aku, gilaa. ya udah deh bagi duitmu dong 1000 aja ya"
"ihh ogahh" Karina pun berlari ke Kelasnya.
"yaelah lu pelit amat rin" manyun. 

Saat diperjalanan pulang aku memikirkan kesialanku, nyatanya sudah 2 hari ini aku tidak bisa berkenalan dengannya. Aku udah optimis malah jadi pesimis, aku udah semangat malah jadi patah semangat. Please, kasi aku kesempatan aja buat dekat sama dia.
Saat membuka pintu rumahku, tidak ada satu pun yang menyambut kedatanganku. hidupku sekarang ini hambar kalau tidak ada wanita disisiku. Hidup segan mati pun tak mau kalau mau terus hidup ya makan dan minum aja setelah itu tidur kaya babi. Rasanya aku ini pecundang yang ga bisa menaklukkan seeokor kecoa yang sedang jalan ditempat. Aku gak yakin besok adalah hari keberuntunganku untuk deketin dia.

(Hari ketiga)
Aku ga punya rasa semangat hari ini. Percis dengan prediksiku kemarin kalau hari ini betul-betul aku dipecundangi habis-habisan oleh cewe itu. Mau pergi kesekolah rasanya males. Yah dengan terpaksa, emang ini tuntutan buat mengejar ilmu, aku memutuskan pergi ketempat para makhluk-makhluk astral. Sesampainya disekolah, aku langsung ke kelas dan bengong disana. Aku ingin curhat tapi aku ga punya 1 pun temen buat diajakin curhat. Tidak lama kemudian Karina datang ke kelasku dengan maksud untuk menemui temannya. tapi langkahnya terhenti saat dia melihat aku ngelamun kaya sapi.
"woooyyy" kata Karina sambil memukul meja.
"ampuunn Bu Sujiyem ampun saya janji nda nakal lagi" aku terkaget. 
"haha ini Karina dodol" sambil cubit lengan aku.
"ya ampun rin.. bikin kaget aja eh.. niat banget bikin aku mati nih anak" merengut.
"ya ya sorry bi, kenapa kamu bengong kaya gitu ?" 
"aku GATAL rin" sambil berpangku tangan.
"ihh appan sih kamu" Karina mulai jijik.
"yee kalau orang lagi ngomong didengerin dulu. jangan main potong aja. aku GAlau toTAL rin" nyengir.
"ohh..ya udah semangka aja ya !" senyum sumringah.
"aku gak nafsu makan semangka" kataku sambil ngupil.
"aduhh yang nyuruh kamu makan semangka siapa hah ?!! Semangkka itu Semangat Kakak !! oh ya kamu galau kenapa bi, nda biasanya kamu kaya gini. What's Wrong ?" mulai kepo.
"umm.. aku mau curhat nih, mau kan kalau kamu jadi temen curhatku ?"
"ya tentulah siapa yang harus marah" Karina tersenyum.
"kenapa yah aku ini ? biasanya orang galau itu identik masalahnya dengan pacar tapi kok aku gak punya pacar malah Galau sendiri aneh kan ? hmm.. aku berfikir kalau hidup aku ini kaya pepatah hidup segan mati pun tak mau"
Karina menyimak curhatanku yang bener-bener nyentuh hatinya karena pas itu juga aku ngomong dengan nada seperti kucing yang belum dikasi makan 3 hari. lalu dia angkat bicara tuk menasehati aku.

"biasanya orang galau itu adalah dimana seseorang yang selalu mengkhawatirkan sesuatu. seperti kamu ini, kamu galau tapi kamu sama sekali ga tau siapa yang sedang kamu fikirkan sekarang. kamu tuh harus bijaksana dengan diri kamu sendiri. memangnya siapa sih seseorang yang udah bikin kamu kaya gini ?" kepo tingkat tinggi.
"anak baru itu rin. aku udah coba dekatin dia selama 2 hari lalu tapi apa hasilnya ? nihil. Kalau kamu ga datang mungkin aku udah kaya orang gila, harus lari-lari keliling lapangan sambil lepas celana terus teriak-teriak ga jelas. aku udah patah semangat rin" tertunduk.
"mmh.. Abi aku yakin kamu pasti bisa deketin dia" sambil memgang bahuku. Saat momen ini mataku dan mata Karina saling bertatapan. Disitu aku melihat ada yang ga biasa dari pancaran mata dari seorang Karina.

Karina pun tersadar.
"so..sorry Abi.. tadi aku ngeliatnya ... " mulai gagap ga jelas.
"enda apa-apa kok rin. kamu emang teman aku yang baik. makasih udah dengerin curhatan aku. ntar malam kamu online YM ga ? aku mau cerita-cerita ke kamu."
"bisa bisa, gampang aja kok Abi. aku pergi ke kelas dulu yah.. sampai ketemu nanti malam" saat Karina pergi ia memberikan senyuman manis ke aku sambil melambaikan tangannya. 

Angin muson timur telah berhembus masuk kelasku, pasti ada sesuatu yang tidak mengenakkan pagi ini. Masuklah mata pelajaran pertama dipagi ini dan bersiap untuk menunggu istirahat di jam 10 pagi nanti. Tipe pelajar sepertiku adalah pelajar yang hanya menunggu jam istirahat dan pulang sekolah. Siapa yang mau nongkrong disekolah dengan waktu yang lama lalu belajar biologi sampai sore, yakin bakal muntah darah kami semua. Semoga saat aku menutup mata sekarang aku akan mendengar suara istirahat. Menutup rapat mataku, sangat rapat, dan sangat-sangat rapat dan akhirnya aku tertidur dipagi ini. Saat terbangun, benar saja sudah masuk jam istirahat. Wow, waktu ini yang kutunggu-tunggu, lalu gesit aku keluar dari kelas untuk membeli beberapa cemilan dikantin. Aku melihat di kejauhan sana ada anak baru itu. Aku buat keputusan untuk cuek dan gak mau melihat dia apapun yang terjadi, tapi apakah mata ini menipuku. Aku tek henti-hentinya melihat dia bahkan sampai aku udah didepan ibu kantin mataku selalu kucuri-curi untuk melihatnya. Aku mengambil makananku dan mencari kursi untuk mendapatkan posisi yang pas untuk melihatnya dia sedang mengobrol. Kelihatannya udah akrab banget tuh, emangnya mereka omongin apasih ? aku jadi penasaran kalau dilihat dari raut wajah cewe-cewe yang sedang bercerita ada 2 hal yang harus diperhatikan yaitu : Suara dan Gerak tubuhnya. kalau cewe lagi curhat biasanya suaranya kecil terus ada nada mau nangis itu udah ketebak banget pasti lagi ngomongin cowonya. Terus yang kedua kalau aku lihat cewe dengan ekspresi bahagia banget pasti mereka menggunakan gerak tubuh yang gak wajar dan hanya dimengerti kaum wanita saja. Seperti begelantungan diatas pelafon atau mungkin merayap seperti biawak. 

Nanti malam aku mau omongin apa yah ke Karina ? pasti bakal seru nih. Rasanya aku pengen cepet-cepet pulang nih. Intinya aku harus selesaikan dulu kewajibanku untuk menimba ilmu lalu pergi kerumah dengan cepat, senyap dan tepat kerumah sendiri, bukan ke warnet atau ke warung remang-remang.

Sesampainya dirumah masuklah aku dikamar berukuran minimalis yang banyak baju beserta sempak-sempak yang tertebar diseluruh arah mata angin. Sejauh mata memandang hanya ada sempak yang mempunyai berbagai motif, karena aku gemar mengoleksi barang-barang tidak penting. Sempak pakai sekali lalu buang atau digantung digagang pintu karena langkah itulah agar orang enggan masuk dikamarku. My room my heaven and very top secret area jadi berhati-hati lah kalian jika masuk kekamarku, bisa saja sempak yang ku koleksi akan menyerang kalian. Orang tuaku sibuk dengan urusan mereka masing-masing jadi aku cuman ketemu mereka pas malam hari. Bayangkan seorang anak hanya bisa melihat orang tuanya kurang dari 4 jam perhari. mereka pergi di pagi hari jam 7 dan pulang jam 8 malam atau bisa lebih sampai jam 9 malam. Aku kurang perhatian dan itulah mengapa aku sering mengoleksi sempak agar orang tuaku tau betapa berbakat anaknya untuk menjadi kolektor. Aku pulang sekolah jam 1 siang trus bengong di rumah kaya orang bego. Nonton TV, makan, boker, tidur, bangun tidur, boker, mandi, terus nonton TV lagi. Berulang seperti itu saja kehidupanku dirumah. Disaat sangat-sangat jenuh dirumah kadang aku keluar rumah sampai malam lalu pulang dengan membawa sempak temanku untuk menjadi koleksi. Semakin banyak sempak yang aku kumpulkan maka semakin besar kemungkinan temanku untuk tidak bisa masuk sekolah besok. Kalian tahu kan betapa ga enaknya kesekolah tanpa menggunakan sempak apalagi saat diare. Gerak sedikit maka bocorlah ketuban kuning mengucur deras dari sela-sela lubang gunung berapi panas mematikan bercampur material kacang dan irisan cabai.

Malam pun tiba aku bergegas buka Laptop, pasang modem persiapan buat chatingan sama Karina. Oke aku udah siap, sekarang sms Karina.
"hey Karina chattingan yuk aku udah siap nih" 
"iya sebentar. sabar ya ^.^"

Aku sign in lalu aku menunggunya di chatting box, nicknameku adalah SupUndrwr. Nah ini dia nicknamenya Karina udah muncul yaitu rinRina. Baiklah aku akan membuka topik percakapan untuk memecah kesunyian kamarku.



SupUndrwr : Karina uyy uyy..
rinRina : Abi uyy uyy..
SupUndrwr : Karina uyy uyy..
rinRina : Abi uyy uyy
SupUndrwr : sekali lagi dapat TV kalau balesnya kaya gitu :D
rinRina : Abi uyy uyy
SupUndrwr : wah mulai gila nih anak.
rinRina : Mana TV ku ??
SupUndrwr : TV apa ? dasar mabuk.
rinRina : oh ya bi.. aku minta maaf tentang kejadian disekolah tadi. aku khilaf maaf.
SupUndrwr : nyantai Aja kali rin.aku udah biasa tatap-tatapan kaya gitu bareng hamsterku. Maksud kamu tadi kan baik bikin aku tersenyum. karna tatapan itu aku gak sedih lagi deh. makasih banget. Nda salah aku jadiin kamu temen curhat ku. Lagi pula kita temenan udah lama kan ? 

Kemudian dia memotong chatku, 

rinRina : bi..

SupUndrwr : yap, kenapa rin ?

rinRina : aku boleh minta sesuatu ga ? janji loh kamu jangan marah.

SupUndrwr : ngomong aja, jangan ditahan-tahan. 

rinRina : bisa ga kamu ganti foto profil chatmu. Ga enak banget aku liat, masa kamu pasang foto profil sempak sih. Terus nicknamemu itu, kalau ga salah artikan kayanya itu artinya "Sempak Super". Emang sebegitu fanatiknya yah kamu sama sempak ?

SupUndrwr : ini identitas rin. Biar orang mengenalku.

rinRina : Identitas kepalamu peang. (pasang emote jijik)

Sampai mataku sisa 5 watt tetap aku paksa aja untuk chatingan bareng dia. Pembicaraan kami semakin ngawur dan aneh. gombal-gombalanlah, cerita-cerita bodoh, bicarain tentang merk sempak yang bernama "Tifa" dan ngegosip tentang anak-anak sekolah. Seandainya saja Karina punya web cam pasti lebih asik lagi kita chatinganya, rasanya ga afdol banget chatingan sambil ga tatap muka bareng dia. Tapi sayangnya Karina hanya online di komputer dan tidak menggunakan web cam. Orang tuaku belum pulang-pulang dari pekerjaanya. padahal udah jam 9 malam. Entah bisikan dari setan mana aku langsung dapat pertanyaan bagus untuk menceritakan keadaanku sekarang ke Karina.

SupUndrwr : mmh rin.. kalau kamu harus milih, kamu pilih mana ? pilih orang tua sibuk yang selalu kasi kamu uang atau orang tua yang sibuk tapi memberikan waktu untuk berlibur walaupun hanya 2x selama sebulan ? 
rinRina : aku pilih yang kedua. aku juga akuin hidup di keluarga aku sekarang ini aku ngerasa udah gak di perhatiin. mereka selalu pulang malam. Mamaku kerja sampai jam 8 malam dan itupun Mamaku gak ada nyapa. Dia langsung tidur karena kelelahan kerja di kantor.
SupUndrwr : Papa kamu mana ?
rinRina : dia kerja di luar kota. lagi ada Proyek besar katanya. aku gak tau juga itu proyek apa yang jelas bapakku bakal gak pulang sampai 3 minggu. mungkin seminggu lagi dia udah pulang.
Mendengar cerita Karina, hatiku menjadi miris dan merasa kasihan kepada Karina. ternyata nasibnya tak jauh beda dariku. Alhamdulilah aku punya teman yang baik-baik disekolah ini. aku boleh jujur kalau hidup di kota berkembang kaya Balikpapan gini semuanya harus butuh uang, keliatan banget biaya hidup dikota ini mahal. semua orang harus mencari uang uang dan uang. 
rinRina : mmh.. bi, aku off dulu yah. Mamaku baru datang nih dari kantor makasih yah udah nemenin aku malam ini.
SupUndrwr : iya rin sama-sama. bye Good Night.
rinRina : iyaa bye.. "OFFLINE"
Aku merenung di depan laptopku sambil memegang kepala. Melepas kaca mataku untuk sekedar beristirahat karena kelelahan menatap layar hampir 2 jam. 

"ahh.. pinggang kuu" membunyikan sendi punggung untuk mendapatkan kenyamanan yang sementara. Lalu relaxkan badan, meluruskan kaki dan kentut. Ini efek samping karena lamanya aku chatingan sampai aku lupa makan malam. Wah udah jam 9 lewat nih, aku beranjak dari tempat dudukku lalu mencari makanan di dapur. Hmm.. rumah ini yang ninggalin cuman aku beserta 1 adikku, Hamsterku dan 1 Pembantu. aku turun dari tangga dan langsung pergi ke dapur, ya semoga aja ada Mie disana buat ganjal perut.
"nak Abi mau kemana ?" kata pembantuku yang sedang duduk didapur.
"saya mau bikin mie." Kataku.
"sini biar bibi Aja yang masakin" berdiri dari kursi.
"bibi istirahat aja disitu kasian bibi kerja terus dari tadi siang"
"ya suda nak, bibi siapin piring sama nasinya aja yah." Bergegas mencari yang dia siapkan untukku.
"oh ya ya dengan senang hati" tersenyum lebar.
Saat lagi masak mie instan, aku jadi berfikir kalau hidup ini bukan kaya mie instan. Kita mengerjakan sesuatu gak langsung jadi dan dapat penghargaan. Tetapi bersusah susah dahulu bersenang-senang kemudian. Jadi keingatan Almarhum kakekku yang meninggal 3 tahun silam. Beliau seneng sekali mendengar lagu itu. Kalau gak salah lagu itu dinyanyiin sama Abang H.Rhoma Irama, kalau ga salah liriknya kaya gini "Berakit-rakit ke hulu berenang ke tepian Bekerjalah dahulu, berjuanglah dahulu Baru kemudian bersenang-senang" dangdutan malam-malam gini asik banget sampe gak kerasa busa dari mie instan moncrot keluar. Aku pun panik dan reflek mematikan kompor. Sajikan di piring dan siap untuk disantap bersama nasi yang hangat dengan taburan cabe rawit dipotong halus . Aku makan di ruang tamu sambil menonton TV kesukaanku malam ini.

*ting tong ting tong* suara bel pintu rumahku berbunyi. Aku menaruh mieku di depan meja dan meniatkan diri tuk membuka pintu rumah. Tetapi sayang aku kalah cepat sama pembantuku. Ya udah aku yang muda cukup mengalah saja.
"mama pulang" kata Mama.
"kamu lagi ngapain sayang ?" lanjut Mama sambil mencium pipiku.
"lagi nyetrika ma"
"kalau lagi nyetrika mana setrikanya ? kok ga ada ?" Mama bingung.
"yee Mama udah tau Abi makan mie masih aja pake ditanya lagi ngapain" manyun.
"heeh Abi nda boleh kaya gitu" bentak Papaku.
"sudah pah sudah" kata mamaku.
"di lanjutin yah sayang makannya, papa sama mama mau istirahat dulu" tersenyum.
"ya.. hati-hati mah"

Begini lah rasanya, betapa sengsara hidupku ini. Orang tuaku ga pengertian sama aku. Mereka cuman menyapaku di pagi hari dan menciumku di malam hari. aku ingin yang lebih. Jalan-jalan kek, atau liburan. Terserah deh mau dimana yang penting aku diperhatiin.

*Handphone bunyi Nada Dering Balonku* sambil ngeliat handphone ternyata si Andes nelpon aku. Aku angkat aja deh.


"halo bii..." panik.
"Haloouuu.. aku Abi disini.. nape ?" nada ngantuk.

"aduh gaswatt nahh"
"gaswat nape ?? jangan gugup gitu dong, selaaoowww !!"
"ginii.. (stop)." Aku kenalin dulu temen aku yang satu ini. Namanya Andes. Lengkapnya Rahmat Andes. Dari semua-semua temen cowo aku yang ada dikelasku, dia yang paling ga bisa dimengerti. Iyasih cap cowo Tercool dikelas masih melekat didirinya tapi dia selalu aja ngomongin hal yang ga penting. Dan suka memutar balikkan fakta, yang harusnya itu penting dibilang gak penting tapi malah yang gak penting dipentingin. Contohnya nih yah, pas itu lagi rama-ramenya geng Nero alias Geng Cewe-cewe beringas yang suka berkelahi. Ga peduli itu ibu-ibu ataupun nenek-nenek semuanya disasat habis oleh mereka. si Andes tidak sengaja melihat cewe dibully diruangan aula sekolah, Andes pun menggembar-gemborkan penemuannya itu kesemua teman-teman disekolahku.

"wooyy,, dengerin aku semua. Diruangan aula sekolah ada yang lagi kelahi, cewe vs cewe. Ayoo semua keaula" teriak dikantin sekolah yang saat itu lagi ramai sekali. Semua pun terhenyak melihat kelakuan Andes dengan muka setengah tidak percaya. Satu persatu teman-teman pun pergi keaula sekolah untuk melihat kejadian itu. karena penasaran aku pun masuk ke gerombolan anak-anak menuju sana. Semakin dekat kami dengan TKP yang diceritakan, Andes mencoba meyakinkan kami semua di perjalanan yang hampir mau sampai.

"eh serius kamu ada cewe kelahi" kata teman-teman aku.
"behh serius aku ini, ga boong ! aku liat pake mata dan kaki saya sendiri"
"jidaat looe kalii" teriak aku.

Saat sampai diaula Andes pun membuka pintu aula dengan beringas. "ini teman-teman yang kelahi tadi !! gimana seru kan ?" cengar-cengir
"(aku pun mengucek-ucek mataku) kamu ga salah ndes, orang latihan drama kamu bilang orang kelahi ? sinting kamu !!"
"tapi kan tadi kaya beneran !!" Andes membela diri.
"dimana-mana orang drama dibikin kaya beneran supaya bisa menjiwai perannya. Kalau bukan sahabat aku udah aku bikin lalapan kamu !" kata aku
"huuuuhh ! apaaan sih kamu ndes ga asik banget !!" teriak temen-temen aku kesel karena gak bisa liat orang kelahi.
"eh jangan pergi tadi itu beneran. Tapii.... !!" kata Andes penuh sesal.

-Lanjuutt...

"tadi disekolah ada penampakan, ada putih-putih suka jalan ke arah masjid disekolah kita. Kalau diliat-liat sih itu mirip Kuntilanak" nyerocos.
"wahh serius kamu ?? dimana sih ?" aku ikut penasaran.

"gimana kalau besok kamu ikut aku kesekolah, rumah aku kan deket tuh dari sekolah jadi entar sekalian !?"
"aah ogah ndes, entar aku diculik ama kunti gimana !? aku masih perjaka. Ogah ah !!"
"aku jamin perjaka kamu aman ..."
"hah ??" potongku.

kemudian hening.

"pokoknya itulah hehe, aku janji kamu bakalan aman"
"rencana kamu bawa siapa aja selain aku ndes ?"
"Helmi, Andes, Abi, aku, ama kamu !! paskan belima, hehehe" cengar-cengir.
"beehh, iu namanya betiga kampret !" teriak didepan telepon.
"okay. Besok kamu kerumah aku jam 8 malem. Semua perlengkapan bakalan aku sediain. LENGKAP !!" tegas Andes.
"eh, bentar ada yang ganjil !! kamu pernah nonton "Dunia Lain" gak ndes ?"
"ya pernah lah ! pasti kamu mau tanyain tentang kamera kan ! udah aku bilang peralatan yang kita bawa nanti itu LENGKAP, kamu gausah khawatir deh" nyerocos Andes tingkat manusia.


Hening yang kedua.

"bukan itu masalahnya, aku masih bingung dengan jam ketemuan yang kamu bikin barusan. Kamu taukan kalau syutingnya "Dunia Lain" jam 12 Malam ??"

"tttaaau dong !!" gagap.

"LAH TERUS KENAPA KITA KETEMUAN JAM 8 PE'A!!" teriak pake kuah didepan handphone.

"hahaha, aku takut ! jam 8 aja ya" Andes buang malu.

"(ngecap lidah) ckckck, oke deh gak apa-apa"
"OKE !!" teriak Andes.
(Tutup Telfon)

Jam 8 tepat didepan rumah Andes.
"Andess.. ooh Andess" teriakku.
"Andes.. Assalamualakum" teriak helmi juga. Nah ini dia My Best Friendku juga, namanya Helmi. Seorang yang dingin, pintar mengaji, pintar Biologi khususnya sistem reproduksi pada manusia dan yang terakhir adalah Jago ngegame. Helmi adalah orang yang selalu mendengarkanku saat aku bercerita, khususnya cerita jorok. Dia adalah orang yang paling depan untuk mendengar cerita seperti itu, sangking paling depannya, dia menempelkan hidungnya didepan hidungku untuk memastikan kalau nantinya dia tidak salah dengar dan tidak kehilangan momen-momen seru disela-sela cerita.
"eehh, ada ibu-ibu pengajian, waalaikum salam !" Suara Andes sok ibu-ibu.
"ibu-ibu pala lo !!" saut aku.
"habisnya tadi pake assalamualaikum. Haha"
"helmi tuh, bukan aku !!"
"gimana ndes, jadi ga ?" kata helmi.
"ya jadi dong, bentar aku kebelakang dulu .."
"mau ngapain ?" potong helmi.
"mau ambil peralatan kita ya ?" sambutku penuh gairah.
"mau boker, hehe kenyang habis makan jadi atit peluut" monyongin bibir.

"kaamprett kamu ndes, buruan cepet.." kataku. Helmi hanya tertawa saja melihat ekspresi muka Andes yang udah bener-bener pengen boker. Andes pun berlari penuh kesetanan.

Disela-sela bokernya Andes, aku terlibat candaan kecil bersama Helmi di teras rumah Andes.

"eh mi !"
"napa bi ?"
"kamu pernah tau ga sih apa yang bikin wanita il fil sama cowo ?"
"lah ? emang kenapa kamu tanya ginian ke aku ??"
"ini cuman kamu yang bisa jawab. Ga mungkin dong aku tanya ke satpam sekolah !"
"hemmm.... Apa yah ? mungkin tingkah laku kita kali yang bikin mereka il fil."

"apa aja coba contohnya aku pengen tau ?" nahan ketawa. Sebenarnya aku udah tau jawabannya cuman aku iseng aja tanya ke Helmi.
"hehe, apa yah bi ? itu nah, kaya kita sering ngupil dua jari ? itu juga bikini il fil cewe loh !"
"hahaha kamprettt... selain itu apa ?"
"hemm.... Jilat jari yang habis kurek-kurek telinga ! itu sumpah jiijiik banget" Helmi menjawab sambil tertawa.
"hahaha bisa bisa, tapi kamu tau ga dari jawaban kamu semua yang paling bikin cewe il fil apa ?" sambil berbisik-bisik.
"apa coba ?" Helmi penasaran.
"denger suara eeknya Andes yang suaranya melengking lagi bergerilya di kamar mandi !! HAHAHA" ketawa stress.
"maksud kamu bokernya Andes ?" Helmi ngakak.
"iyaa.. hahahahahaahah"
terdengar suara Andes dari kamar mandi mengisyaratkan kita untuk diam.
"wooii, berisik.. aku kagak konsen nih, yang keluar dikit banget. Bisa di silent dikit ga ?"
"hahaha, dorong terus ndes. !!" kata aku.
"jangan kalah sama kucing sebelah !!" saut Helmi yang ketawa makin gila.

"BODO AMAAT!!! ahhhh heeaa aahhh *plung*"

*ketawa kami makin gila

"oi ndes, itu tai kah batu, kedengaran sampe sini suara nyemplungnya ?!!" celetukan helmi membuat ku semakin tambah gila.

"bisa cepetan ga sih ndes ? kemalaman ntar kita ini ?" sambil menahan tawa.

"BENTARRR CEBOK DOLO!!!!"

"pake tangan kiri ndes!!! Yang bersih, jangan dimasukin jarimu!!" lagi-lagi celetukan helmi membuat ku tertawa terpingkal-pingkal. Seketika kamar mandi hening. Tak ada suara percikan air lagi ataupun batu jatuh ke kloset, hening semua. Aku pun bertanya-tanya ke helmi.
"mi mana andes yah ? kok ga ada suaranya ?"

"gaa tau bi, kepleset tainya sendiri kali ?"
"HAHAHAHA...." Aku dan Helmi tertawa sekeras-kerasnya.

"aihh mati sudah aku ini mi, sakit perutku kamu bikin aku ketawa"

Disela-sela kami tertawa, suara pintu terdengar dari belakang. Oh, ternyata Andes sudah selesai dengan tugas sucinya itu.

"wiih ndes, udah selesai ? makin ganteng aja habis boker. Boker aja lagi sana biar ganteng kuadrat ?" kataku.

"seneng yah kalian semua, ini penantianku tau ga. 4 hari ga ada boker, baru hari ini keluar. Kamu tau ga, sakiiiiitttt banget. Sakitnya itu disini" sambil nunjuk pantat.

"HAHAHAHAHAH"

"keliatan ngangkang kamu ndes" kataku.

"iya ndes, kaya agak sedikit, hemm gimana yah ??" helmi mulai menganalisa. "kaya habis di gangbang ndes!!?"

Kami bertiga tertawa dan Andes sama sekali tidak marah. Karena dia tau, semua itu hanya bercandaan. Baiklah semua perlengkapan sudah siap. Kami segera pergi kesekolah untuk memantau aktivitas gaib yang percis seperti dibicarakan Andes kemarin. Kami jalan bertiga melewati gerbang sekolah. Suasana gelap gulita, yang kami lihat hanya cahaya lampu didepan kantor sekolah. Efek seram pun terasa disaat kita sampai didepan kantor. Kami melihat lorong sekolah yang membuat kita enggan untuk pergi kesana. Tapi apaboleh buat, kami harus membuang rasa takut ini demi perasaan penasaran kita akan hal mistis. Helmi bersiap menggunakan kamera handphonenya untuk merekam setiap aktivitas ditangan kanannya. Andes memegang senter ditangan kirinya dan aku ditengah sebagai penggandeng tangan kiri Helmi dan tangan kanan Andes.

"woyy kalian apa-apaan!!!! Aku kaya bawa kakek-kakek kalau kalian nempel kaya gini. Kamfret bener dah!!"

"aku takuuttt" kata Helmi polos.

"sama menn.. aku juga. Liat lorongnya aja udah serem. Yuu pulang. Besok ulangannya bu Sujiyem loh" Kata Andes

"lah kampret ndes.. kan elu yang bawa kita kesini"

"ku kira lampu sekolah nyala semua kalau malem. Eh ternyata enggak..." Andes bela diri.

Saat kita ribut-ribut dilorong sekolah tiba-tiba dari kejauhan ada cahaya putih berjalan melalui sela-sela pepohonan.

"aahhh itu apaaaa!!" Teriak Helmi. Teriakan Helmi itu sontak membuat cahaya putih itu terdiam. Kemudian cahaya putih itu mendatangi kami dengan perlahan. Feelingku ada yang ga beres dengan cahaya putih tersebut.

"bii... bii... ayoo kaburr.. dia makin dekat tuh. Kalau kita masuk koran terus ada berita kaya gini "3 anak muda mati terkencing karena melihat Kuntilanak" kan ga lucu bi"

"udah lu pada diam dulu. Aku mau maju" kataku. Tangan mereka meremas lenganku.

"ndes tolong arahkan sentermu kesana"

"ga ahh takutt...." kata Andes.

"ayo ini demi kita pastikan itu orang atau setan" kataku.

"oke...." kemudian cahaya senter itu mengarah ke kakinya. Cahaya putih itu terus berjalan ke arah kami. 

"ndes.. kamu nyenterin yang bener dong.. kenapa kakimu yang disenterin ?"helmi marah-marah.

"ahh bacot lu mi, lu aja nih yang megang. aku males.. ahh setan lu"

"aku bukan setan, depan kita itu setan" hidung kempas-kempis.

"Ndes... Mi..."

"apaa ?" mereka nyaut bersamaan.

"apapun yang terjadi, kalau cahaya putih itu memakan kita, setidaknya kita sudah menjadi lelaki jantan. Nama kita akan terkenal dimana-mana. Aku harap seperti itu. Dan 1 lagi, kalian adalah sahabat terbaik yang pernah aku kenal" kataku sambil ketakutan.

disaat cahaya putih itu mendekat kami bertiga memejamkan mata, tiba-tiba.......

"EYYYYY... NGAPAIN MALAM-MALAM KELUYURAN.. WOOO Abi, Andes, Helmi Pulaanggg!!!!"

suaranya tak asing bagi kami. Saat kami membuka mata, ternyata itu adalah bu Sujiyem yang sedang memakai mukena putih. Kami bertiga tanpa berkata-kata langsung kabur terbirit-birit. Karena ternyata Bu Sujiyem lebih menakutkan ketimbang Kuntilanak. Alhasil kami bertiga ngos-ngosan lari karena takut ditangkep dan dijadikan lalapan sama kuntilanak berbadan kalaung wewe. Kami berlari menuju rumah Andes dan tertawa bersama di teras rumahnya. Kami bertiga melihat kembali video yang direkam Helmi tadi. Video itu benar-benar membuat kami tertawa karena suara ketakutan kami. Ya beginilah kami. Kami adalah sekumpulan orang yang tidak mengerti arah dan tujuan. Melakukan hal-hal aneh selama diantara kami tidak punya pacar. Tertawa melepaskan beban dan penat kami disekolah. Kurasa cukup pembodohan publik yang diciptakan kami bertiga hari ini. Semoga kebodohan kami tidak berhenti disini.

To Be Continued~


Genre : School Life, Comedy, Romance

Status : On Going 

Synopsis :
Namaku Ali Zainal Abidin, kalian bisa panggil aku Abi. Cowo berkaca mata dengan lesung pipit sedalam lubang lapindo. Butuh wawasan saat berbicara didepanku tapi butuh kebohongan saat berbicara cinta. Ini berkisah tentang kisah cinta SMP yang penuh warna. Kisah cinta yang memang dikatakan sebagai cinta monyet bagi orang-orang dewasa tetapi bagiku disini tempat dimana aku menempa mental, kesetian dan kedewasaan. Cukup lama untuk menjadi manusia yang dewasa tetapi semua itu tidak terjadi jika kita belum mendapatkan cobaan. Disela-sela novel ini, aku mempunyai 2 sahabat yang bernama Andes dan Helmi. Mereka berdua adalah sahabat yang betul-betul membuat menit-menitku berguna disela-sela hariku yang tidak penting. Kisah ini aku ceritakan untuk menjadi nilai moral penting betapa berharganya kalian mencari jati diri. Jati diri adalah sesuatu yang tidak terlihat namun kita akui keberadaanya saat berada didepan makhluk sosial lain. Berbicara jati diri maka kalian akan berbicara tentang waktu. Seakan waktu itu sangat cepat, cepat sekali sampai-sampai kita tak dapat meraihnya kembali. Satu hal yang kalian tahu, bahwa waktu tidak akan kembali, karena itulah permintaan paling egois di dunia ini adalah kembali ke masa lalu demi kalian bisa memperbaiki kesalahan kalian di masa lampau yang nyatanya itu tidak akan pernah mungkin bisa terjadi. 

Ditulis Oleh : Ali Zainal Abidin ( Support dia di Wattpad ) 

Biru Hitam Wattpad ( Baca via Wattpad )

LIST CHAPTER
Klik Chapter untuk Membaca










||Chapter Prologue||

Nama ku Val Dy, umur ku 19 tahun namun sebentar lagi 20 tahun. Sekarang aku kuliah sambil kerja, sibuk memang sih tapi kalau tidak bekerja, orang tuaku yang harus membayar kuliah ku dan aku tidak mau memberatkan mereka terus. Jadi aku bekerja.
Val Dy : ‘hari ini, semester 3 dimulai kah -_- , padahal enak banget libur’.
~Tiba – tiba . . .
??? : “Woi val! Lama ga ketemu! Apa kabar?”
~Seketika aku pun nengok dan ternyata teman SMK ku si Firas yang memanggil.
Val Dy : “Wuih, Firas. Baik2, kenapa? Sudah kangen kah sama aku? Wkwk”
Firas : “Njir. Km sampe kapan pensi main Dragon Nest?”
Val Dy : “Gatau nih, sibuk bener aku sama kerja + kuliah -_- . HP Gauge ku sudah dibawah 10%”
Firas : “Njayy, makanya log in DN sempatkan nanti ku kasih [GM]HP Potion (^3^) “
Val Dy : “wkwk ntar kalo aku log in aku kabarin deh, dah dulu yo aku ada kelas”
Firas : “Oke oke”
~Jam 22.00 WITA, Dirumah Val Dy
Val Dy : “Hmn, ga terasa udah Jam 22.00 WITA, coba main DN ah . . . njirrr update nya jauh betul versi nya. Makan dulu ah”
~Beberapa saat kemudian . . .
((Download Patch Completed.))
Val Dy : “sip download patch udah selesai langsung log in!!! . . . hmn? Hampir lupa password + PW nya”
~Val Dy berhasil log in, namun Seluruh server dalam keadaan FAIR dan yang log in di guild hanya ada dia seorang, tiba – tiba notification muncul . . .
((Pemberitahuan kepada adventurers, Maintenance akan dimulai 10 menit lagi diharapkan untuk log out sekarang untuk menghindari kehilangan data. Trimakasih))
Val Dy : “Apa apaan baru log in sudah maintenance, tapi bukannya MT itu hari kamis dan dari jam 7 pagi sampe jam 12 paling lama ya? Kok malam2? -_- GM Mabok es teler ini. Cek2 harga TH dulu ah”
~keasikan check harga TH, tanpa MeLogoutkan character nya, val dy ketiduran
Val Dy : “hmn? Dimana aku? Perasaan aku ketiduran dikamar~ kok malah di hutan? Gelap2 lagi. *nada keras* Stop stop stop stop stop!!! Jangan panik jangan panik! Pertama mending naik pohon dulu.”
Val Dy : “WTF!!! Anjeeenggggg!!!! Kok hutan semua!!! . . . stop stop stop stop stop!!! Jangan panik jangan panik jangan panik! Pasti Cuma mimpi ini, ya pasti mimpi ini! Pliz jangan bangun dulu, asik juga wkwk. First of all, aku ke arah utara, ada cahaya2 sedikit nampaknya disana ada kota, mudahan ada. Karna ini mimpi ku, gamungkin salah! Wkwk”
~Val Dy pun memutuskan untuk ke arah utara dimana ia melihat cahaya yang diperkirakan adalah sebuah kota, namun setelah sampai disumber cahaya tersebut dia disergap oleh 10 goblin
*kkresekk kresekkkk*
Val Dy : “hmn? Apaan tuh???”
*Roaarrrrr, arghhg ,mbbrroroaarrr*
Val Dy : “Njeer ada goblin gosuk! Mimpi macam apa ini! Bumi mana punya monster ganteng begini! Haduh gimana nih, kalo Cuma 5 aku sih bisa, tapi ini 10 yang muncul. Damn! Untung aku belajar self defence sedikit2 dari youtube plus ikut komunitas parkour. Pasti bisa! Kalo mati, kan mimpi doang wkwk”
~dengan cekatan Val Dy menendang salah satu goblin dan mengambil paksa pisau goblin tersebut, dan langsung membunuh nya. Lalu mundur beberapa langkah
Val Dy : ‘Damn, ini pertama kalinya aku bunuh monster, nyata banget rasanya kayak bukan mimpi. ((cubit pipi sendiri)) Awwww! Njer ko ga bangun2 gw, shit mereka nyerang terus ganti2an. Nanti aja mikirin ini mimpi atau bukan!
Val Dy : “Tatakaeeee!!!!!!!!”
-to be continue

 Tags : DNW, kazucho, Dragon nest web novel indonesia, Koran Notears